Sunday, November 25, 2007

Umpasa

Salah satu unsur penting dalam budaya orang Batak adalah tentang Umpasa yang bertalian didalam setiap pelaksanaan adat baik dalam keadaan suka cita maupun dukacita. Namun didalam mengucapkan umpasa haruslah berhati hati dan memperhitungkan aspek aspek yang ada didalamnya agar tidak membuat salah interpretasi bagi objek yang disasar, sebab Umpasa itu merupakan rangkaian kata kata dalam ungkapan yang dikemas dalam bentuk pantun.

Niarit lili bahen pambaba
Jolo ni dilat bibir asa nidok hata


Di banyak pihak ada anggapan bahwa seseorang yang menyampaikan kata katanya tanpa disertai dengan umpasa rasanya pesan yang disampaikan terasa hambar, ibarat nasi tanpa garam. Sayangnya tidak semua orang yang dapat menguasai dan mempunya perbendahaan umpasa ini, hanya orang orang tertentu saja yang mempunyai kapasitas dan kemampuan menyampaikannya.

Kondisi ini yang memprihantinkan sekarang ini, dimana budaya orang Batak yang kaya dengan ungkapan itu hampir ditinggalkan terutama oleh generasi muda.

Padahal, leluhur kita menganjurkan :
Ompu raja dijolo, martungkot sialagundi,
Angka nauli tinonahon ni angka oppunta parjolo, siihuthonon ni ni hita na dipudi

Nah untuk itulah blog ini ingin mencoba untuk menggairahkan kembali minat kita, dengan harapan agar budaya Batak yang kita cintai ini dapat lestari.
Berkenaan dengan itu, dihimbau kepada seluruh pecinta budaya Batak agar meluangkan waktu untuk berpartisipasi untuk mengirimkan umpasa yang anda tau, demi pengayaan arsip umpasa diblog ini, sehingga pihak pihak yang ingin mengetahui terutama dengan orang muda dapat dengan mudah mengakses disini.

Sihingkit, sinalenggam
Sai ta pillit ma nadumenggan

Sahat sahat ni solu, sahat ma tu bontean
Sahat ma angka ngolu ngolu, marroanma pangidoan

Horas……….

0 comments: